Karya Ilmiah Mahasiswa Belum Dihargai

Sebenarnya saat ini para mahasiswa dan pelajar Indonesia banyak menciptakan berbagai penemuan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Karya mahasiswa tersebut mulai dari teknologi tepat guna hingga teknologi canggih untuk industri. Sayangnya, berbagai karya dari jerih payah dan pemikiran asli mahasiswa tersebut saat ini belum mendapat perhatian dari pemerintah. Salah satu buktinya diungkapkan oleh Ricky, mahasiswa Jurusan Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga menjadi anggota tim pembuat pesawat tanpa awak NS-02 Strigate Twin Eagle.

“Kami telah mengembangkan pesawat tanpa awak yang bisa digunakan untuk pemotretan udara, pengintaian, pemupukan, dan senjata perang,” ungkapnya di sela-sela kegiatan pameran pendidikan dalam rangka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXII di Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang.

Dijelaskan Ricky, pesawat tanpa awak yang dikendalikan dengan remote control ini sudah diujicobakan dan mampu terbang sejauh 15,89 km menghabiskan bahan bakar sebanyak 1 liter metanol bercampur minyak jarak.

Keluhan belum adanya perhatian dari pemerintah terkait hasil temuan ilmiah mahasiswa tersebut dibantah keras oleh Mendiknas Bambang Sudibyo yang hadir di Unibraw.

“Saat ini sudah ada dana subsidi dan block grant yang bisa digunakan untuk mengembangkan teknologi hasil karya para mahasiswa,” tuturnya.

Jika masih ada yang belum dibiayai, lanjutnya, hal itu disebabkan kualitas produknya dianggap masih di

bawah standar.