Siapa yang tidak ingin menjalanin kehidupan yang ideal? Tentu semua orang berharap mendapatkanya. Hanya saja tidak semua orang benar dalam mendifinisikan dan memahami arti kehidupan yang ideal. Sebagai muslim, kehidupan yang ideal tentunya didasarkan pada apa yang menjadi ketentuan Allah.
Seseorang dikatakan mendapatkan kehidupan yang ideal bila apa yang ia katakan dan ia lakukan berada pada jalan yang diridhoi Allah. Intinya tidak satupun aktifitas yang dikerjakan bertentangan apa yang menjadi mau-Nya Allah.
Dalam rangka memperoleh kehidupan ideal itu Allah telah membekali manusia dengan 3 hal, yaitu: panca indra, akal, dan hati. 3 hal ini membawa manusia medapatkan petunjuk (kehidupan yang ideal).
Untuk memahami masalah ini coba kita petakan 3 modal tersebut. Contohnya, mata. Sesekali kadang-kadang mata menipu manusia, mata menginformasikan bahwa bintang itu kecil kepada otak. Mata akan menginformasikan bahwa rel itu bertemu di ujung jauh, padahal keduanya yang benar tidak demikian. Karena itu jangan menggunakan panca indra semata untuk mendapatkan kebenaran.
Jika yang ditanya adalah orang dewasa dan pernah mengenyam pendidikan ilmu alam, ia akan menjawab berbeda: “Kelihatanya saja ia kecil. Tapi sebenarnya ia besar bahkan lebih besar dari bumi”. Mengapa demikian? Karena ia tidak saja menggunakan mata untuk menilai, ia juga menggunakan akal dan kemampuannya.
Lebih berbeda lagi jika ditanya adalah orang dewasa yang berpengetahuan dan beriman. Ia berani mengatakan bintang itu kecil walaupun ia tahu bintang itu besar. karena ia, mengerti tidak ada sesuatu yang besar dibandingkan dengan ke-Maha Besar-an Allah SWT.
3 tingkatan itu sangat penting bagi manusia. Tanpa 3 sarana ini manusia akan sulit mengakui kebesaran dan keagungan Allah. Jika tidak, minimal 2 tingkatan, yaitu; akal dan hati.
2. Pelajaran
Mata (indera) dan akal adalah sumber pengetahuan empiris dan dasar dari seluruh metode ilmiah saat ini. Dengan indera dan akal inilah manusia dapat melahirkan teknologi dan peradaban yang sedemikian canggih.Hal ini akan terus berkembang sampai sesuatu saat kelak akan melahirkan sebuah tata kehidupan yang tidak pernah terbayang sepenuhnya.
Dunia barat telah membuktikan hal ini, dengan pengetahuan empiris dan metode ilmiah yang dikembangkannya ia telah menjadi Negara maju dan menguasai dunia dalam banyak aspek kehidupan. Ia mejadi mecusuar peradaban matealis. Kini Negara-negara barat telah menjadi kiblat dalam membangun tata kehidupan manusia. Sempurnakah bangunan peradaban yang demikian?