Akibat Dari Penebangan Hutan

Dunia hadapi krisis air bersih pada tahun 2025 itu pum akibat kerusakan lingkungan yang sangat amat berat. Kerusakan ini bisa di sebabkan dari berbagai media misalkan, kerusakan hutan, pencemaran udara efek rumah kaca dan masih banyak lagi. Dan seperti yang di beritakan oleh ahli konservasi dunia memperkirakan 2 dari 3 penduduk dunia akan kesulitan mendapatkan air bersih pada tahun 2025. Jangankan pada tahun 2025 pada tahun-tahun lalu indonesia telah mengalami kekeringan yang terjadi pada saat musim kemarau tiba, dan ini di sebabkan tidak adanya pepohonan yang mengikat air tanah pada daerah tertentu.  Sebab itu, sebanyak 25.000 ahli konservasi akan berkumpul di Istanbul, Turki untuk membicarakan masalah kelangkaan air bersih tersebut dalam waktu dekat. Pertemuan ini di gagas oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature), yang mencoba untuk menyumbangkan pikiran dan gagasan untuk mendorong agar semua negara menerapkan kebijakan yang tepat untuk permasalahan air tersebut.
Memang perubahan iklim yang sangatlah drastis dan permasalah krisis air jelas menjadi pokok pembicaraan atau pembahasan utama dalam pertemuan ini dan mendatang, selain bencana seperti badai. Sebelumnya, seorang prosesor dari singapura Wong Poh Poh juga telah mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 setengah dari jumlah penduduk dunia akan kesulitan mencari air bersih. Hal ini disebabkan pengaruh iklim global yang berubah secara drastis, yang mengakibatkan dunia kekurangan stok dan sementara distrtibusi penghijauan kurang lancar.
Menurutnya di Asia bencana itu akan sangat mengerikan. Distribusi air menjadi tidak merata dan beberapa wilayah akan sangat sulit mengakses air bersih, terutama India dan China. Tingginya jumlah penduduk juga mendorong kedua negara itu kesulitan sumber air bersih. Jika di Indonesia saat menghadapi kekeringan ide kreatifnya langsung memanfaatkan air sungai, itulah INDONESIA.

Dikutip dari berbagai sumber