4ditya92's Weblog

Just another WordPress.com weblog

  • December 2008
    M T W T F S S
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  
  • Archives

  • Pages

  • Categories

  • Klik tertinggi

    • None
  • Top Rated

  • Blog Stats

    • 159,243 hits
  • Sponsor

    Adsense Indonesia
  • Blogvertise
  • Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

    Join 5 other subscribers

Pacaran di usia sekolah

Posted by 4ditya92 on 17/12/2008


 

Sebenarnya sudah lama ingin kutulis ini. Tapi masih malu-malu mau sih 

Masa muda adalah masa yang paling menyenangkan dari segala masa dalam kehidupan kita, dimana bisa berbuat apa saja. Bahkan kita bisa bertemu lawan jenis kita yang kita anggap paling terspesial dalam hidup kita. Pernah nggak rasain yang namanya jatuh cinta?? 

Bagi saya pertanyaan ini adalah pertanyaan paling konyol yang harus saya jawab. Saat saya sedang jatuh cinta, apapun yang tidak pernah saya kerjakan akan saya kerjakan. Dan apapun yang menurut saya paling malu untuk dikerjakan akan saya kerjakan, semua itu saya lakukan demi menggembirakan hatinya. Malu juga sih diliatin teman saya. Tapi apa salahnya juga!

Ada apa dengan cinta? Inikah yang dinamakan virus cinta, atau inikah yang dinamakan dengan denyutan asmara yang sedang membara. Kebanyakan orang ketika sedang jatuh cinta akan melibatkan Tuhan dalam hubungan mereka. Sayapun sering begitu, ketika sedang berangan-angan saya pun sering mengikutkan Tuhan dalam angan-angan itu.  

Namanya manusia, apalagi anak muda barang tentu sangat wajar seperti itu. Coba tanyakan kepada orang tua saat ini. Pernah nggak mereka alami hal seperti itu, tentunya mereka dengan lantang akan menjawab pernahlah. Bagi mereka mereka melewati masa muda tanpa cinta mencintai adalah hal paling memalukan yang mereka lewati.

Banyak orang tua berpendapat bahwa masa muda kita tidak boleh dihabiskan dengan saling bercinta. Banyak alasan yang mereka tuturkan. Di antara karena takut konsentrasi sekolah terganggu, takut pelajaran menurun, takut niat belajar akan luntur. Bagi saya, orang tua  tidak pernah paham dengan pola perkembangan anak muda, dan apa yang mereka inginkan. 

Saat ada orang tua yang berlagak militer melarang anaknya, tanyakan aja sama mereka pernah nggak jatuh cinta. Memalukan apabila mereka menyangkal perbuatan yang mereka lakukan pada masa muda. Dan bagi saya ini suatu kewajiban atau hal lumrah yang dilakukan oleh setiap manusia.

Selain itu, bagi saya ketika kita berpacaran maka semangat belajar kita akan bertambah, apalagi sang idola berada satu sekolah atau satu lingkungan tempat tinggal dengan kita. Semua ini saya sampaikan karena beberapa pengalaman fakta yang pernah dituturkan oleh beberap teman, sekaligus pengalaman yang pernah saya alami sendiri.

Pengalaman terbaik dan menarik yang pernah saya alami, dimana sangat suka terhadap seorang gadis. Kebetulan satu sekolah dengan saya, alangkah kagetnya. Ketika saya menaruh hati padanya, semangat sekolah dan belajar saya semakin meningkat. Yang ada di dalam pikiran saat akan berangkat dalam sekolah hanyalah dia dan belajar di sekolah, padahal cinta saya belum tentu diterima sama dia.

Bagi saya dia adalah obat paling mujarab yang dapat membangkikan semangat saya untuk belajar dan ke sekolah. Dan saya selalu memikirkan, satu hari tidak melihat wajahnya adalah hari terburuk yang saya lewat. Inikah yang dinamakan jatuh cinta, pertanyaan ini selalu saya keluarkan dari mulut hati saya. 

Selain itu ada seorang teman saya. Dia dan ceweknya berada pada satu sekolah, sekaligus pada satu kelas. Pada awalnya saat mereka belum jadian, sahabat saya ini paling malas belajar. Tapi alangkah kagetnya orang-orang, ketika mereka baru jadian semangat sekolah dari teman saya sangat tinggi, sehingga orang tua, guru dan orang lain begitu bangga padanya. Ini semua ulah virus cinta itu.

Jadi para orang tua janga salahkan virus ini ketika menyebar sampai pada seluruh anak-anak muda zaman sekarang. Bagi saya pribadi ini hal lumrah yang dapat terjadi kepada siapa saja. Bukan berarti saat seorang anak muda kena dengan virus ini, segalanya akan berakhir dengan perbuatannya yang sia-sia, sangat menyakitkan kepada si anak apabila ada orang tua yang berprasangka sedemikian buruk.

Memang dampak kita berpacaran juga sangat besar resikonya, dimana dapat terjadi berbagai hal yang tidak kita inginkan terutama para orang tua. Tapi bagi si anak dia akan mengerti kok, apa yang boleh dibuat dan tidak boleh dibuat. Soalnya anak muda juga bisa mengerti dan paham terhadap semua realitas kehidupan.

Nah, kalau begitu boleh nggak kita pacaran? Bagi saya itu suatu keharusan yang harus anak muda jalani. Tetapi bukan berarti dengan tulisan ini saya ingin menunjukan kepada publik terutama anak muda agar meningkatkan semangat pacaran. Dengan tulisan ini saya hanya ingin meluruskan prasangka buruk yang selalu para orang tua yakini.

Tahu nggak, tulisan ini saya buat saat saya sendiri sedang jatuh cinta. Yah…ileeee, kok sampai ngaku gitu sih. Nggak apalah, kejujuran dalam menulis juga sangat penting ditanamkan dan di praktekan. Dan ini bukti semua itu. Mau tau siapa cewek yang jadi idola saya saat tulisan ini di buat, tapi sudahlah cewk itu sudah meninggalkanku. Meskipun begitu saya harus semangat teru demi petualangan ini.

7 Responses to “Pacaran di usia sekolah”

  1. nugroho said

    Ceilee… cie… yang lagi jatuh cinta ngomongnya… 😆

  2. yahya said

    keren juga tulisannya.. saya setuju.. ama kalimat yang pacar buat penyemangati.. sebab emang bener.. kalo kesekolah nggak ada yang buat seneng pasti ya bsenlah.. nah caranya ya punya pacar.. biar semangat ke sekolah.. ya gak..?? eh komentari blog ku juga ya…!!!!

  3. 4ditya92 said

    Maaaf lho ya sebelumnya kalau ada salah kat tentang tulisan ini

  4. vena said

    heh situs apaan nich…………………………………
    gak mutu banget

  5. MpRoTT!!! said

    Hati-hati!!!!
    Celana lo keliatan!!!

  6. Nouvvva said

    ah… tapi gue juga satu lingkungan sama dia… malah males belajar, coz pikirannya ke dia melulu… gue putusin ajah….

  7. 4ditya92 said

    @nouvva: klo masalah fokus gak fokus tu kembali ke diri kita owg… 😀

Leave a comment